Senin, 06 Juli 2015

CERAMAH dan KHUTBAH JUM'AT



CINTA
 ( CERAMAH AGAMA )

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، الَّذِيْ اَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَ بِاللهِ شَهِيْدًا، اَشْهَدُ اَنْ لاَاِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لاَ نَبِيَ بَعْدَهُ اَمَّا بَعْدُ، قَالَ للهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، اَعُوذُ بِااللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبّوُنَ اللهَ فََاتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللهُ غَفُورٌ رَّحِِيْمٌ، صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمِ

Yang saya hormati bapak Perdamaian, M.Ag, selaku dosen pembimbing mata kuliah Filsafat Dakwah dan teman- teman yang saya banggakan, Alhamdulillah puji syukur marilah kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat dan rahmatnya kepada kita semua, yang apabila kita mencoba untuk menghitung nikmat tersebut, niscaya kita tidak akan sanggup menghitungnya, walaupun seluruh ranting pohon yang ada di muka bumi ini kita jadikan penanya, air laut kita jadikan sebagai tintanya, dan seluruh daun- daun kita jadikan sebagai kertasnya, niscaya kita tidak akan sanggup untuk menghitungnya, namun begitu kasih dan sayangnya Allah kepada kita, Allah tidak meminta balas jasa atas pemberian nikmatnya kepada kita, melainkan Allah hanya meminta satu kepada kita, yaitu mensyukuri nikmatnya. Bagaimana cara kita mensyukuri nikmat Allah, yaitu dengan melaksanakan seluruh perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Selanjutnya shalawat dan salam marilah kita sampaikan buat sang revolusiner islam yakni Nabi Muhammad Rosulullah SAW, dengan mengucapkan Allahuma shali’ala Muhammad wa’ala’ali Muhammad, mudah mudahan kita diakui sebagai umatnya yang setia dan istikomah meneruskan estapet perjuangannya, sehingga diyaumil akhir nanti kita diakui sebagai umanya, amiin ya robbal’alamiin.
  
Hadirin yang dirahmati Allah, disini saya akan meyampaikan tausiah saya dengan judul CINTA, sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Qs. Al-Imran:33
اَعُوذُ بِااللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبّوُنَ اللهَ فََاتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللهُ غَفُورٌ رَّحِِيْمٌ، صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمِ
Artinya: Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Hadirin yang dirahmati Allah, Kata- kata cinta merupakan kata terpopuler didunia kontemporer remaja, sehingga dengan kata cinta orang bisa tergila- gila dengan sesuatau, dengan kata cinta orang bisa mencapai cita-citanya, dan dengan kata cinta orang bisa mendapatkan segala sesuatu yang dia inginkan, begitulah dahsyatnya cinta. Sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat ini, barang siapa yang ingin mendapatkan kasih sayang dan ampunan dari Allah, maka harus penuhi syaratnya, apa syaratnya ?, syaratnya ialah cintai Allah, bagaimana cara mencintai Allah ?, caranya ialah ikuti Rarul, bagaimana rasul melaksanakan aturan Allah dalam hidup, itulah yang harus kita ikuti, artinya mencintai Allah dengan cara melaksanakan perintah- perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya, sesuai dengan comtoh Rasul.
Hadirin yang dirahmati Allah kalau kita mau mencinta seseorang, karena ia bisa memberikan sesuatu kepada kita atau dia mau menuruti keinginan kita, namun kalau cinta kepada Allah ampunan yang kita dapat, namun permasalahannya sekarang orang lebih cinta kepada saudaranya, harta, keturunan, jabatan, dibanding cinta kepada Allah, padahal Allah yang memberi kita fasilitas, Allah yang membuat kita hidup, Allah yang membuat kita bahagia, Allah yang memberi kita rezeki, dan Allah yang memberi kita ampunan, akan tetapi mengapa kita lebih cinta kepada saudara- saudara kita, lebih cinta kepada manusia, dibanding cinta kepada Allah, sementara untuk mendapatkan ampunan Allah syaratnya harus cinta kepada Allah, dengan cara menjalankan apa yang diperintahkan Allah sesuai dengan contoh Rasul Muhammad SAW.

Namun untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, tidak bisa hanya sekedar cinta, melainkan kita harus membuktikannya dengan pengorbanan, sebagai mana pepatah pujangga “apalah artinya cinta tanpa pengorbanan” sebagaimana para remaja saat ini, yang mengatakan “I Love You” saya cinta kamu, ketika dia cinta, sayang, suka terhadap anak gadis orang, dia mengatakan I Love You dengan setulus hati, dari lubuk hati yang paling dalam, bahkan dia berani berjanji akan selalu tulus mencitainya selama arwah masih dikandung badan, namun dia tidak berhenti sampai disitu, melainkan dia buktikan ketulusan cintanya dengan pengorbanan, kalau kita sudah cinta kepada seseorang apapun yang ia minta pasti kita turuti, apapun yang ia inginkan pasti kita penuhi, dia minta baju kita belikan, dia minta kalung kita turuti, dia minta handpone kita belikan, dia minta apapun kita penuhi, bahkan kita berani menggadaikan sesuatu demi memenuhi keinginannya, kita gadaikan hp untuk membelikan baju dia, kita gadaikan laptop untuk membelikan kalung dia dan sebagainya, begitulah dahsyatnya cinta kita terhadap seseorang.Lantas bagaimana cinta kita tehadap sang pemberi nikmat, sang pemberi hidup sang pemberi fasilitas hidup,
Hadirin yang dirahmati Allah SWT, kalau cinta kepada seseorang kita berani mengorbankan sesuatu untuknya, ia mengatakan “I Love You”, bukan sekedar itu melainkan dia buktikan dengan pengorbanan, sebagaiman pepatah pujangga mengatakan “apalah artinya cinta tanpa pengorbanan” bahkan ia berani berjanji, selama arwah masih dikandung badan apapun yang kamu inginkan, saya akan penuhi, sehingga pengorbanan demi pengorbanan ia lakukan untuk membuktikan ketulusan cintanya kepada seseorang yang ia cintai, waktu, harta, tenaga, pikiran, ilmu, bahkan nyawa sekalipun mau ia korbankan demi seseorang disana.
Hadirin yang dirahmati Allah SWT, itu bukti cinta kepada manusia, sekarang bagaimana bukti cinta kita kepada Allah ?, mari kita koreksi diri kita, sudahkan kita mengorbankan sesuatu untuk berjuang dijalan Allah ? sudahkah kita melaksanakan seluruh perintah Allah ?, sudahkan kita mengikuti apa maunya Allah ?, sudahkah kita mengorbankan waktu, pikiran, tenaga, harta, ilmu dan jiwa untuk menegakkan hukum Allah  dimuka bumi ini ?, mari kita tinjau kembali sejauh mana ketulusan cinta dan pengorabanan kita kepada Allah, karena orang yang ingin mendapatkan ampunan dari Allah ia harus berkorban, baik waktu, harta, tenaga, pikiran, ilmu bahkan nyawa sekalipun untuk memperjuangkan agama Allah.
Hadirin yang dirahmati Allah kalau kita cinta kepada manusia, apapun yang ia minta kita mau menurutinya, maka hendaknya cinta kepada Allah apapun yang diperintahkan oleh Allah harus kita ikuti, tanpa ada ragu sedikitpun, tanpa ada rasa pilih memilih ayat, suka atau tidak suka harus kita ikuti, kemudian sikap yang harus kita tanamkan dalam diri kita ialah, hendaknya kita selalu suka, cinta kepada perbuatan baik, kita tanamkan rasa mencintai kebaikan, dan kita tanamkan rasa benci kepada keburukan, sehingga dengan demikian, akan menghantarkan kita menuju cinta kepada Allah SWT, dalam artian cinta yang sesungguhnya, sehingga kalau kita sudah cinta kepada Allah, apapun yang kita minta, pasti akan Allah beri.

Demikianlah ceramah yang dapat saya sampaikan, atas segala keurangan dan kekhilafan saya minta maaf, yang benar datangnya dari Allah dan yang salah datangnya dari saya pribadi, hadanallahu waiyyakum ajma’in

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ