Senin, 22 Desember 2014

kumpulan KULTUM


KUMPULAN / CONTOH KULTUM DAN CERAMAH TERBAIK LENGKAP


KUMPULAN 

KULTUM 

TERPOPULER


RELIGION&MOTIVATION


Contoh Pembukaan Kultum

      Sebelum kita memulai sebuah kultum / ceramah, tentunya kita butuh kaliamat pembukaan. Jika anda sudah terbiasa berpidato ataupun ceramah tentu hal ini sangatlah mudah. Tapi bagi anda yang masih pemula atau sama sekali belum pernah ceramah dan belum tau kalimat pembuka dari sebuah ceramah, disini saya akan membagikannya dan berikut ini adalah contohnya.Contoh # 1

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya dan meminta pertolongan, pengampunan, dan petunjuk-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan keburukan amal  kita. Barang siapa mendapat dari petunjuk Allah maka tidak akan ada yang menyesatkannya, dan barang siapa yang sesat maka tidak ada pemberi petunjuknya baginya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Ya Allah, semoga doa dan keselamatan tercurah pada Muhammad dan keluarganya, dan sahabat dan siapa saja yang mendapat petunjuk hingga hari kiamat.Contoh # 2

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ، فَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى عَنْهُ وَحَذَّرَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ اَلْوَاحِدُ الْقَهَّاُر، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ اْلأَبْرَارِ. فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلاَمُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْبَعْثِ وَالنُّشُوْرِ. أَمَّا بَعْدُ؛

Segala puji hanya milik Allah dengan pujian yang banyak sebagaimana Allah perintahkan, maka berhentilah dari segala yang Allah larang dan yang Allah peringatkan. Aku bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah Yang Esa dan Perkasa, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah yang menjadi pemimpin bagi semua manusia, shalawat dan salam Allah atas beliau, atas keluarga, shahabat dan orang-orang yang setia mengikuti petunjuknya sampai hari kebangkitan dan hari kembali."

PENUTUP KULTUM

Demikianlah kultum yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat bagi hadirin semua, jika ada kekuragan saya mohon maaf.Pilih kalimat penutupnya
  • Taqabbalallaahu minna waminkum taqabbal yaa kariimu, wassalaamu' alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
    Artinya: "Semoga Allah menerima (apa-apa) yang datangnya dari kami dan dari kalian semua. Engkaulah yang menerima wahai dzat yang Maha Mulia. Dan semoga keselamatan, kesejahteraan, dan keberkahan tetap tercurahkan kepada kita semua"
  • Ihdinash shiraathal mustaqiim, akhiirul kalaami wassalaamu' alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh.
    Artinya: "Semoga memberikan petunjuk kepada kami jalan yang lurus (yakni agama islam). Sampai disini pembicaraan kami. Dan semoga keselamatan, kesejahteraan, dan keberkahan tetap tercurahkan kepada kita semua."
  • Wal'afwu minkum wassalaamu' alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh.
    Artinya: "Mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada kalian semua. Dan semoga keselamatan, kesejahteraan, dan keberkahan tetap tercurahkan kepada kita semua".   
    Mungkin itu saja bahasan kita kali ini tentang contoh kultum / ceramah, semoga bermanfaat dan kunjungi terus PANDUAN SEO.  


Sabtu, 20 Desember 2014

Senin, 10 November 2014

kata-kata BIJAK ISLAMI




  1. Jika anda ingin mengetahui masa depan anda, perhatikanlah yang sedang anda kerjaakan sekarang. Apapun yang anda kerjakan dengan sungguh-sungguh hari ini adalah pembentuk keberhasilan anda di masa depan, terutama jika anda bijak memilih yang anda kerjakan hari ini.
  2. Jika anda ingin maju memasuki kehidupan dengan harapan yang lebih besar, janganlah kerjakan apapun yang tidak memiliki ukuran besar di masa depan.
  3. Kehidupan ini dipenuhi dengan seribu macam kemanisan tetapi untuk mencapainya perlu seribu macam pengorbanan.
  4. Hidup itu indah, jikalau kita tahu cara menghargainya.
  5. Indahnya kehidupan, setiap yang buruk, pasti ada yang cantik, setiap yang baik, pasti ada buruknya.
  6. Keringat yang mengalir di medan latihan adalah penebus darah di medan pertempuran.
  7. Berusaha hidup mandiri karena orang lain takkan selamanya ada.
  8. Jangan memusuhi masa lalu, seburuk apapun itu, berdamailah dengan masa lalu, agar ia tidak mengganggu masa depan.
  9. Cintai orang yang kamu sayangi, ikuti kata hatimu, jangan hiraukan yang dikatakan orang lain. Kamu adalah penentu arah hidupmu.
  10. Hidup ini sebenarnya sederhana, hanya saja kita yang membuatnya rumit dengan rencana-rencana yang kosong.
  11. Indahnya kehidupan itu karena adanya ketidakpastian dan perubahan yang terus menerus terjadi.
  12. Indahnya kehidupan ini sekiranya ia senantiasa dihiasi warna-warna yang indah, cerah gemerlapan, tidak muram merendam rasa
  13. Kehidupan adalah melodi yang indah.
  14. Jadilah lilin yang menyalakan lilin lain sebab kebahagiaan tak akan habis dibagi sesama makhluk hidup.
  15. Menjalani kehidupan bagai meniti tali tambang di tempat tinggi. Kita harus terus berjalan dengan penuh konsentrai ke depan jangan terus menoleh ke belakang karena hanya membuat hati kita bertambah risau.
  16. Setiap pengalaman harus masuk ke dalam kehidupan, agar memperkaya kehidupan itu sendiri. Karena tiada kata akhir untuk belajar seperti juga tiada kata akhir untuk kehidupan.
  17. Sabar dalam kehidupan itu seperti jamu, meskipun pahit tapi menyehatkan.
  18. Semakin bersih hati, semakin ringan menatap ujian hidup yang menghampiri kita.
  19.  Bila anda gagal hari ini, jangan pernah menyerah. Ulangi terus kegagalan anda sampai boss anda menyerah.
  20. Anda akan tetap menjadi orang yang belum sukses 5 tahun mendatang jika anda tidak melakukan perubahan dalam hidupmu saat ini. 

Sabtu, 08 November 2014

PANTUN islami

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVK2Ozjsw9ijLMMihfAv1zX5xDT9rNA8oOMciOfBCi9tecuUPIpFIvAvzDOed5ilffWRn24UZKoCBOFFen_BD4XemzhGt9w_BTiRSTJfEGJ_ETmeGOL_NjtQ-4viQn-jqnwfCjF-ocRkzX/s1600/Pantun.jpgBerikut Ini adalah contoh pantun Islami.                     

Berguna hidup karena beradat
Adat lembaga jadi pakaian
Sempurna hidup karena syahadat
Syahadat dijaga mengokohkan iman

Adat mati dikandung tanah
Dunia tinggal harta pun tinggal
Selamat mati mengandung ibadah
                                                                                                        Banyak amal banyak bekal
Adat orang berjalan malam
Ada suluh jadi pedoman
Adat orang beragama Islam
Ada petunjuk menerangi iman

                                                                          Orang berkain menutup aurat
                                                                          Sesuai dengan petuah hadis
                                                                          Orang muslimin hidup beradat
                                                                          Lakunya sopan mukanya manis
Di bulan Ramadhan orang tarawih
Sudah sembahyang membaca Qur'an
Orang beriman hidupnya salih
Dadanya lapang lakunya sopan

                                                                            Di bulan Ramadhan orang tadarus
                                                                            Membaca Qur'an beramai-ramai
                                                                            Orang beriman hatinya lurus
                                                                            Duduk berjalan elok perangai

Di bulan Ramadhan banyak bertobat
Memohonkan ampun kepada Allah
Orang beriman hidup bermanfaat
Sembarang kerja membawa faedah

                                                                              Di bulan Ramadhan orang puasa
                                                                              Menahan selera mengekang nafsu
                                                                              Orang beriman hidup sentosa
                                                                              Kepada Allah tempat bertumpu

Di bulan Ramadhan banyakkan amal
Supaya dosa diampunkan Tuhan
Orang beriman hidup berakal
Menggunakan usia untuk kebaikan

                                                                                     Siapa kokoh memegang iman
                                                                                     Hidup matinya tidakkan sesat
                                                                                     Siapa senonoh menyembah Tuhan
                                                                                     Dunia akhirat badan selamat

Siapa melangkah di jalan Tuhan
Ke mana pergi badan selamat
Siapa amanah dalam kebenaran
Tuah terdiri iman melekat

                                                                                     Siapa memakai adat lembaga
                                                                                     Ke mana pergi disayangi orang
                                                                                     Siapa pandai syariat agama
                                                                                     Hidup mati tidak terbuang

Siapa kokoh memegang adat
Ke mana pergi hidup semenggah
Siapa senonoh dalam ibadat
Hidup dan mati beroleh berkah

                                                                                               Siapa suka duduk mengaji
                                                                                               Banyaklah ilmu dapat dikenang
                                                                                               Siapa suka mengelokkan budi
                                                                                               Ke hilir ke hulu disayangi orang

Siapa suka memegang adat
Mulialah sifat dengan karenah
Siapa suka sembahyang sunnat
Pahala dapat iman bertambah

                                                                                       Elok adat karena dikaji
                                                                                       Elok kaji karena sunnah
                                                                                       Elok ummat karena berbudi
                                                                                       Elok berbudi karena lillah

Elok budi karena ikhlas
Elok kerja karena niat
Elok kaji karena dibahas
Elok manusia karena syariat

                                                                                     Elok langkah karena pedoman
                                                                                     Elok laku karena beramal
                                                                                     Elok manusia karena beriman
                                                                                     Elok ilmu karena beramal

Elok kaki dapat melangkah
Elok tangan dapat memegang
Elok hati mengingat Allah
Elok iman tiada bergoyang

                                                                                          Buah yang mabuk jangan dimakan
                                                                                          Batang berduri jangan dipanjat
                                                                                          Bertuah hidup dikandung iman
                                                                                          Tertuah mati dalam ibadat

Semoga Kumpulan Pantun Islami Diatas Bermanfaat bagi Sahabat

Senin, 03 November 2014

CITRA DA'I dimata MASYARAKAT



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Sebagaimana diketahui bahwa masyarakat merupakan salah satu miniatur pemerintahan sebuah negara.Karena di masyarakatlah sebuah sistem keteraturan diberlakukan.Sistem keteraturan yang dimaksud adalah tata nilai yang masih dipertahankan seperti etika dan moral dalam cakupan agama. Bersentuhan dengan nilai dalam ajaran agama, maka masyarakat perlu mengetahui dan mengerti dengan benar persepsi terhadap penyampai ajaran agama tersebut.Secara sederhana dalam Islam penyampaian ajaran agama biasanya disebut dakwah dan orang yang berperan sebagai penyampai ajarannya disebut Da’i.
Di kalangan umat muslim sendiri sebutan Da’i sudah memasyarakat. Sosok da’i mereka kenal sebagai orang yang mengerti dan memahami betul seluk beluk ajaran agama Islam.Bukan hanya itu, melalui prilaku keseharian Da’i yang patut diteladani oleh masyarakat.Misalnya peduli dengan keresahan dan kebimbangan masyarakat dalam memaknai kehidupan beragama. Dan diharuskan setiap muslim hendak menyampaikan dakwah secara profesional seyogyanya memiliki kepribadian yang baik untuk menentukan keberhasilan suatu dakwah, dari keprbadian yang bersifat rohani maupun yang bersifat fisik.



BAB II
CITRA DA’I DIMATA MASYARAKAT
2.1    PENGERTIAN CITRA DA’I
Secara bahasa citra dapat diartikan sebagai gambar atau gambaran, sedangkan secara istilah citra adalah gambaran yg dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi, maupun produk atau citra dapat juga diartikan suatu kesan kuat yang melekat pada banyak orang tentang seseorang, sekelompok orang atau tentang suatu institusi.
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa citra da’i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik lisan maupun tulisan ataupun perbuatan yang baik secara individu kelompok atau berbentuk organisasi atau lembaga (mubaligh) atau istilah lain orang yang menyampaikan ajaran islam dengan kesan kuat yang melekat pada banyak orang tentang seseorang, sekelompok orang atau tentang suatu institusi secara konsisten dan dalam waktu yang lama berperilaku baik atau berprestasi menonjol maka akan terbangun kesan pada masyarakatnya bahwa orang tersebut adalah sosok yang baik dan hebat.
Seseorang yang secara konsisten dan dalam waktu yang lama berperilaku baik atau berprestasi menonjol maka akan terbangun kesan pada masyarakatnya bahwa orang tersebut adalah sosok yang baik dan hebat. Sebaliknya jika seseorang dalam kurun waktu yang lama menampilkan perilaku yang tidak konsisten, maka akan tertanam kesan buruk orang tersebut di dalam hati masyarakatnya. Dalam perspektif ini maka citra dapat dibangun. Orang yang ingin memiliki citra baik di dalam keluarganya atau di lingkungannya, maka ia harus bisa menunjukan sebagai orang baik secara konsisten.
Citra atau kesan terbangun melalui proses komunikasi interpersonal dimana orang banyak mempersepsi kepada kita atau sebaliknya. Citra dipersoalkan biasanya hanya pada seseorang yang secara sosial menonjol kedudukannya.Meski demikian tidak semua perbuatan dipersepsi secara tidak benar, karena persepsi dipengaruhi oleh banyak faktor.
Sedangkan Da’i itu adalah orang yang melaksanakan dakwah baik lisan maupun tulisan ataupun perbuatan yang baik secara individu kelompok atau berbentuk organisasi atau lembaga (mubaligh) atau istilah lain atau orang yang menyampaikan ajaran islam.
Mengingat semua itu, maka dakwah yang sungguhnya sangat mengharuskan da’i-da’i agung yang memiliki jiwa besar, sebesar ajaran yang akan didakwahinya., mempunyai wawasan yang berwawasan luas dan berkemampuan mengesankan serta menghidupkan nilai-nilai keislaman dalam hati setiap umat islam.

2.2 SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL
a. pengertian komunikasi interpersonal menurut para ahli
1)   Menurut Devito (1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera.
2)   Menurut Effendi, pada hakekatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga. Pada saat komunikasi dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif atau negatif, berhasil atau tidaknya. Jika ia dapat memberikan kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya.
3)   R Wayne Pace mengatakanbahwakomunikasi interpersonal adalah Proses komunikasi yang berlangsung antara 2 orang atau lebih secara tatap muka.

Jadi dapat kita simpulkan bahwa Komunikasi interpersonal adalah proses penyampaian pesan yang terjadi antara satu orang komunikator dengan satu orang atau lebih komunikan baik secara verbal maupun non verbal.

b. Ciri –ciri Komunikasi Interpersonal
1)   Komunikasi interpersonal biasanya terjadi secara spontan dan tanpa tujuanterlebih dahulu. Maksudnya, bahwa biasanya komunikasi interpersonalterjadi secara kebetulan tanpa rencana sehingga pembicaraan terjadi secaraspontan.
2)   Komunikasi interpersonal mempunyai akibat yang direncanakan maupun tidak terencana.
3)   Komunikasi interpersonal biasanya berlangsung berbalasan. Salah satucirri khas komunikasi interpersonal adalah adanya timbale balik bergantiandalam saling member maupun menerima informasi antara komunikatordan komunikan secara bergantian sehingga tercipta suasan dialogis.
4)   Komunikasi interpersonal biasanya dalam suasana kedekatan ataucenderung menghendaki keakraban. Untuk mengarh kepada suasanakedekatan atau keakraban tentunya kedua belah pihak yaitu komunikatordan komunikan harus berani membuka hati, siap menerimaketerusterangan pihak lain.
5)   Komunikasi interpersonal dalam pelaksanaannya lebih menonjol dalampendekatan psikologis daripada unsure sosiologisnya. Hal ini karena adanya unsur kedekatan atau keakraban yang terbatas pada dua ataudengan paling banyak tiga individu saja yang terlibat. Sehingga faktor-faktor yang mempengruhi kejiwaan seseorang lebih mudah terungkapdalam komunikasi tersebut.
c. Tujuan Komunikasi Interperonal
1)   Menemukan Diri Sendiri
Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain.
Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Adalah sangat menarik dan mengasyikkan bila berdiskusi mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita.
2)   Menemukan Dunia Luar
Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang kita ketahui datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah informasi yang datang kepada kita dari media massa hal itu seringkali didiskusikan dan akhirnya dipelajari atau didalami melalui interaksi interpersonal.
3)   Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti
Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan dengan orang lain. Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain.

4)   Berubah Sikap Dan Tingkah Laku
Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan pertemuan interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih cara tertentu, misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film, menulis membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah. Kita banyak menggunakan waktu waktu terlibat dalam posisi interpersonal.
5)   Untuk Bermain Dan Kesenangan
Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah mencari kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada waktu akhir pecan, berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita dan cerita lucu pada umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan waktu. Dengan melakukan komunikasi interpersonal semacam itu dapat memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan di lingkungan kita.
6)   Untuk Membantu Orang Lain dalam Berkomunikasi
Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakkan komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita semua juga berfungsi membantu orang lain dalam interaksi interpersonal kita sehari-hari. Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang putus cinta, berkonsultasi dengan mahasiswa tentang mata kuliah yang sebaiknya diambil dan lain sebagainya.

d. Efektifitas Komunikasi Intelektual
1)   Keterbukaan (Openness)
Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada orang yang diajaknya berinteraksi. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus dengan segera membukakan semua riwayat hidupnya, memang ini mungkin menarik, tapi biasanya tidak membantu komunikasi. Sebaliknya, harus ada kesediaan untuk membuka diri mengungkapkan informasi yang biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan diri ini patut.
Aspek keterbukaan yang kedua mengacu kepada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada umumnya merupakan peserta percakapan yang menjemukan. Kita ingin orang bereaksi secara terbuka terhadap apa yang kita ucapkan, dan kita berhak mengharapkan hal ini, tidak ada yang lebih buruk daripada ketidak acuhan, bahkan ketidaksependapatan jauh lebih menyenangkan.
Jadi terbuka dalam pengertian ini adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang anda lontarkan adalah memang milik anda dan anda bertanggungjawab atasnya.
2)   Empati (empathy)
Henry Backrack (1976) mendefinisikan empati sebagai ”kemampuan seseorang untuk  mengetahui apa yang sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu melalui kacamata orang lain itu. Bersimpati, di pihak lain adalah merasakan bagi orang lain atau merasa ikut bersedih. Sedangkan berempati adalah merasakan sesuatu seperti orang yang mengalaminya, berada di kapal yang sama dan merasakan perasaan yang sama dengan cara yang sama.
Orang yang empatik mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa mendatang.
Kita dapat mengkomunikasikan empati baik secara verbal maupun non verbal. Secara nonverbal, kita dapat mengkomunikasikan empati dengan memperlihatkan:
a.       Keterlibatan aktif dengan orang itu melalui ekspresi wajah dan gerak-gerik yang sesuai
b.      konsentrasi terpusat meliputi komtak mata, postur tubuh yang penuh perhatian, dan kedekatan fisik, serta
c.       sentuhan atau belaian yang sepantasnya.

3)   Sikap mendukung (supportiveness)
Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap mendukung (supportiveness). Suatu konsep yang perumusannya dilakukan berdasarkan karya Jack Gibb. Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak dapat berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung.

4)   Sikap positif (positiveness)
Kita mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi interpersonal dengan sedikitnya dua cara: pertama, menyatakan sikap positif dan kedua, secara positif mendorong orang yang menjadi teman kita berinteraksi. Sikap positif mengacu pada sedikitnya dua aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikasi interpersonal terbina jika seseorang memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri. Kedua, perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat penting untuk interaksi yang efektif. Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada berkomunikasi dengan orang yang tidak menikmati interaksi atau tidak bereaksi secara menyenangkan terhadap situasi atau suasana interaksi.

5)   Kesetaraan (Equality)
Dalam setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan. Salah seorang mungkin lebih pandai, lebih kaya, lebih tampan atau cantik, atau lebih atletis daripada yang lain. tidak pernah ada dua orang yang benar-benar setara dalam segala hal. Terlepas dari ketidaksetaraan ini, komunikasi interpersonal akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya, harus ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Dalam suatu hubungan interpersonal yang ditandai oleh kesetaraan ketidak-sependapatan dan konflik lebih dillihat sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada daripada sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain.kesetaraan tidak mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku verbal dan nonverbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita menerima pihak lain, atau menurut istilah Carl rogers, kesetaraan meminta kita untuk memberikan ”penghargaan positif tak bersyarat” kepada orang lain.

e.    Proses komunikasi interpersonal
1.    Encoding adalah suatu aktivitas internal pada diri komunikator untuk menciptakan pesan melalui pemilihan simbol-simbol verbal dan non verbal, yang disusun berdasarkan aturan-aturan tata bahasa, serta disesuaikan dengan karakteristik komunikan. Komunikan menerima pesan. Aktivitas yang dikerjakan komunikan ialah decoding.
2.    Decoding merupakan kegiatan internal dalam diri komunikan. Melalui
indera, ia mendapatkan macam-macam data dalam bentuk “mentah”, berupa kata-kata dan simbolsimbol yang harus diubah kedalam pengalamanpengalaman yang mengandung makna. Decoding adalah proses memberi makna.
3.    Respon, yakni apa yang telah diputuskan oleh penerima untuk dijadikan sebagai sebuah tanggapan balik terhadap pesan yang telah diterimanya.
Proses komunikasi interpersonal
                                ENCODING
        KOMUNIKATOR                         PESAN                             KOMUNIKAN

                                   RESPON                           DECODING
                      

e. Hambatan – hambatan Komunikasi Interpersonal
1) Interaksi
Kata interaksi berasal dari Bahasa Inggris interaction artinya suatu tindakan yang berbalasan. Dengan kata lain suatu proses hubungan yang saling pengaruh mempengaruhi. Jadi interaksi sosial (social interaction) adalah suatu proses berhubungan yang dinamis dan saling pengatuh mempengaruhi antar manusia.
Menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack dalam buku Sociology ang Social Life menyatakan bahwa : “Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial, oleh karena tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Sementara itu Soerjano Soekamto dalam buku Sosiologi Suatu Pengantar menyatakan bahwa : “Interaksi sosial (yang juga dinamakan proses sosial) merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.”Interaksi antar manusia dimaksud adalah :
a) interaksi antara individu dengan individu
b) interaksi antara individu dengan kelompok, dan
c) interaksi antara kelompok dengan kelompok.
Sehingga hasil dari pada interaksi sosial ada dua sifat kemungkinan :
a)    Bersifat positif,  suatu interaksi yang mengarah kerjasama dan menguntungkan.     Contoh persahabatan.
b)   Bersifat negative, suatu interaksi yang mengarah pada suatu pertentangan yang berakibat buruk atau merugikan. Contoh perselisihan, pertikaian, dan sebagainya.
Berdasarkan hasil interaksi yang negatif tersebut di atas maka itulah yang menjadi hambatan dalam proses Komunikasi Interpersonal. Dalam situasi pertentangan Komunikasi Interpersonal tidak dapat dilaksanakan dengan baik, kalau pun dipaksakan dilaksanakan pasti kegiatan Komunikasi Interpersonal efeknya tidak akan berhasil.
2) Kultur
Istilah kultur meruapakan penyebutan terhadap istilah budaya. Dalam khasanah ilmu pengetahuan kata kebudayaan atau budaya merupakan terjemahan dari kata culture. E.B. Taylor yang dikutip Koentjaraningrat dalam buku Pengantar Ilmu Antropologi menyatakan bahwa : “Kebudayaan adalah suatu keseluruhan yang kompleks yang meliputi keyakinan dan cara hidup suatu masyarakat yang dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Keyakinan adalah keseluruhan idea yang dianut meliputi religi, pemerintahan, ilmu pengetahuan, filsafat, seni, dan adat istiadat. Cara hidup adalah pola-pola tindakan yang berhubungan dengan soal kebiasaan meliputi makanan, pakaian, perumahan, hiburan, estetika dan sebagainya.
Yang jadi pertanyaan sekarang, bagaimana kedudukan kultur atau budaya dalam proses kegiatan Komunikasi Interpersonal. Untuk sementara ini para ahli baru meninjau hanya mengenai hambatan budaya/kulur dalam proses Komunikasi Interpersonal terutama kegiatan Komunikasi Interpersonal lintas budaya, yaitu diantaranya :
a)    Menyampaikan pesan pada orang yang berlainan kultur akan mengundang perbedaan persepsi terhadap isi pesan sehingga efek yang diharapkan akan sukar timbul.
b)   Menyampaikan pesan verbal pada orang yang berlainan kultur tentu saja akan banyak perbedaan dalam bahasa sehingga dalam proses kegiatan Komunikasi Interpersonal tersebut selain hambatan dalam bahasa juga terdapat hambatan semantic, yaitu perbedaan peristilahan dalam masing-masing bahasa.
c)    Menyampaikan pesan verbal pada orang yang berlainan kultur disertai penekanan pesan dengan pesan non-verbal mungkin akan mengundang penafsiran berbeda hingga tujuan penyampaian pesan tidak akan tersampaikan.
d)   Menyampaikan pesan pada orang yang berlainan kultur jika bertentangan dengan adat-kebisaannya, norma-normanya maka akan terjadi penolakan Komunikasi Interpersonal. 

3)Experience (pengalaman)
Pengalaman atau experience adalah sejumlah memori yang dimiliki individu sepenjang perjalanan hidupnya. Pengalaman masing-masing individu akan berbeda-beda tidak akan persis sama, bahkan pasangan anak kembar pun yang dibesarkan sama-sama dalam lingungan keluarga yang sama pengalamannya tidak akan persis sama bahkan mungkin akan berbeda.
Perbedaan pengalaman tentu saja menjadi hambatan dalam Komunikasi Interpersonal, karena seperti telah di bahas di muka bahwa terjadinya heterophilious karena salah satunya diakibatkan perbedaan pengalaman. Sehingga jika terjadi heterophilious maka proses Komunikasi Interpersonal tidak akan berjalan dan tujuan penyampaian

2.3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI TERHADAP DA’I
a. Hakikat Persepsi
Persepsi  merupakan suatu proses  yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu diterimanya proses stimulus oleh individu melalui alat indera atau sensoris.  Namun proses seperti itu tidak berhenti begitu saja, melainkan proses stimulus tersebut diteruskan yang selanjutnya disebut persepsi. Sedangkan fungsi indera dalam proses tersebut sebagai alat penghubung antara individu dengan dunia luarnya, Stimulus yang di indera kemudian oleh individu di organisasikan dan diinterpretasiakn sehingga individu mengerti dan memahami tentang  apa yang diindera itu dan proses ini disebut persepsi.
Sedangkan menurut DR. ahmad Mubarok, MA dalam bukunya  Psikologi Dakwah Persepsi dijelasakn bahwa persepsi adalah proses member makna pada sensasi sehingga manusia memperoleh pengetahuan baru. Persepsi  juga dapat mengubah sensasi menjadi informasi, karena itu kekeliruan sensasi juga dapat menyebabkan kekeliruan persepsi.[1]
Selain pengertian diatas persepsi juga dapat dipahami sebagai pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi juga memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli).[2]
b. Faktor – factor yang mempengaruh persepsi terhadap da’I:[3]
1.    Faktor Fungsional
Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal –hal lain yang termasuk apa yang kita sebut sebagai factor – factor personal. Yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakterisrik orang yang memberikan respon pada stimuli itu.
Dalam hal ini David Krech dan Richard S. crutchfield merumuskan beberapa dalil persepsi:
Pertama: persepsi bersifat selektif secara fungsional. Dalil ini berarti bahwa objek – objek  yang mendapat tekanan dalam persepsi kita biasanya objek – objek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi. Seperti halnya pengaruh kebutuhan, kesiapan mental, suasana emosional para da’i.
Kedua: Medan perceptual dan kognitif selalu diorganisasikan dan diberi arti. Dalam hal ini Pengorganisasian stimuli dengan melihat konteksnya. Walaupun stimuli yang diterima tidak lengkap kita dapat mengisinya  melalui interpretasi  yang konsisten dengan rangkaian stimuli yang kita persepsi.
Ketiga : Sifat – sifat perceptual dan kognitif dari substruktur ditentukan pada umumnya oleh sifat – sifat struktur secara keseluruhan.
Keempat : Objek atau peristiwa yang berdekatan dalam ruang dan waktu menyerupai satu sama lain, cenderung ditanggapi sebagai bagian dari strutur yang sama.
2.    Faktor Structural
Faktor – factor structural semata – mata berasal dari sifat stimuli fisik dan efek – efek saraf yang ditimbulkannya oleh system saraf individu. Para Psikolog Gestalt, kohler, wartheimer (1959) dan Koffka, merumuskan persepsi yang bersifat structural, yang kemudian disebut dengan prinsip Gestalt, menurut teori gestalt yang pertama kali diperkenalkan oleh Max Wertheimer (1912), bahwa dalam pengamatan atau persepsi, suatu stimulis ditangkap secara keseluruhan bukan penjumlahan rangsangan – rangsangan kecil. Menurut teori ini apabila kita mempersepsi sesuatu, kita mempersepsinya sebagai suatu keseluruhan.[4]
3.    Faktor Perhatian
Perhatian adalah proses mental dimana kesadaran terhadap suatu stimuli lebih menonjol,  dan pada saat yang sama terhadap stimuli yang lain melemah. Sedangkan penarik perhatian sendiri dapat datang dari luar atau pun dalam diri da’i.[5]
4. Faktor Internal
a. Faktor Biologis
b. Faktor Sosiopsikologis

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan  bahwa dakwah yang sungguhnya sangat mengharuskan da’i-da’i agung yang memiliki jiwa besar, sebesar ajaran yang akan didakwahinya, mempunyai wawasan yang berwawasan luas dan berkemampuan mengesankan serta menghidupkan nilai-nilai keislaman dalam hati setiap umat islam. Berarti bahwa da’i  itu sendiri haruslah lebih dahulu mengerti dari dakwahnya dari pada pendengarnya. Dengan begitu dia akan mampu menjadi penggerak dan pengendali dari dakwah tersebut. Oleh karena itu melaksanakan dakwah bukanlah pekerjaan yang mudah, baik dari sisi pelaku maupun dari sisi penerima seruan.Sebab dakwah tidak bisa di terima oleh setiap manusia atau mad’u.














DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Moh, Ali, Ilmu Dakwah, Jakarta: Prenada Media, 2004.
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.
Faizah, Psikologi Dakwah. Jakarta: Kencana Media, 2006 .
Mubarak Ahmad, Psikologi Dakwah, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2002.
Qardhawi, dr yusuf, Kritik dan Saran Untuk Para Da’i, Jakarta: Media Dakwah, 1998.
Rakhmat Jalaludin, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994.
Syabibi, m. Ridho, Metodologi Ilmu Dakwah, Kajian Ontologis Dakwah Ikhwan Al-safa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.




[1] Ahmad Mubarok, MA Psikologi Dakwah, hal 109
[2] Jalaluddin Rahmat, M. Sc. Psikologi Komunikasi, hal.51
[3] Opcit, hal. 89
[4] Ibid hal.56 - 59
[5] Ahmad Mubarok, MA Psikologi Dakwah, hal 110